okerz,

Senin, 29 November 2010

Monera

Bakteri dengan ukuran yang kecil (sekitar 0,7 - 1,3 mikron), sudah pasti luput dari perhatian kita, namun ia
terdapat hampir di seluruh bagian bumi. Saat kalian baca buku ini pun bakteri ada di sekitar kalian dan jumlahnya sangat banyak sekali. Ia hidup di darat, air, dan udara. Bahkan bakteri ada yang hidup di mata air panas yang dapat membakar kullitmu.


Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae.
Kerajaan ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
A.  Penggolongan bakteri
a. Berdasarkan bentuk tubuhnya
     1) Kokus (bulat)
          a) Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes, S.thermophillus, S.lactis.
          b) Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.
          c) Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae

      2) Basil (batang)
          a) Basilus, misalnya Eschericcia coli, Salmonella thypi, Lactobacillus.
          b) Streptobasil, misalnya Azotobacter, Bacillus anthracis.

      3) Vibrio (koma)
          Vibrio, misalnya Vibrio cholerae.

      4) Spirillum (spiral)
          Spirillum, misalnya Treponema pallidum

 b. Berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
     1) Monotrik
         Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung.
     2) Amfitrik
         Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
     3) Lofotrik
         Lofotrik, berflagel banyak di satu ujung.
     4) Peritrik
         Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh.

c. Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain)
     1) Bakteri gram-positif
         Bakteri gram-positif, dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya           Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
     2) Bakteri gram-negatif
          Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

d. Berdasarkan kebutuhan oksigen
    1) Bakteri aerob
        Bakteri aerob, bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya    Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
   2) Bakteri anaerob
       Bakteri anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya Micrococcus denitrificans.

e. Berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)
    1) Autotrop
        Autotrop, menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri autotrop, berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop (sumber energi dari cahaya) dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia).
    2) Heterotrop
        Heterotrop, tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Termasuk bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.


B. Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut.
a. Membran sel
    Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.

b. Ribosom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA.

c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat. DNA
bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.

d. Dinding sel
Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-monomer
tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri
dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk
sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.

e. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.

f. Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel bakteri.

g. Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya kapsul tersusun atas
senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida (glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk  perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen.

h. Endospora
Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain: panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik
maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri. Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, tetapi sebagai alat perlindungan diri.

C. Cyanobacteria
     Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau "divisi") bakteri yang mendapat energi melalui fotosintesis. Jejak fosil cyanobacteria telah ditemukan sejak 3,8 miliar tahun lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting bakteri di bumi
     1. bentuk

         Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase.
        Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi inang.

Ciri – cirri ganggang hijau – biru.
1. Intinya tidak diselubungi oleh membran
2. Dinding sel terletak diantara plasmalema dan selubung lendir
3. Beberapa ganggang hijau biru yang berkoloni dengan bentuk filamen memiliki heterotista dan spora istirahat
.
      Heterotista adalah sel yang lebih tebal dan tidak memiliki inti . spora istirahat merupakan spora yang dindingnya sangat tebal dan didalamnya berisi sel.
4. Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni (Merismopedia, Nostoc, Microcystis) , atau filament (Oscillatoria, Microcoleus, Abaena). Sel yang membentuk koloni adalah serupa sedangkan bentuk filament tersusun dari sekumpulan sel yang membentuk rantai trikoma (seperti tabung), dan selubung .
 



b. Perkembangbiakan ganggang hijau – biru.
     Perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora.
1. Pembelahan sel
    Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni, misalnya Gloeocapsa.

2. Fragmentasi
    Fragmentasi terutama pada ganggang yang berbentuk filament , misalnya : Oscillatoria.
    Pada filament yang panjang , bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filament menjadi dua atau lebih . masing – masing potongan disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru, misalnya pada plectonema boryanum.

3. Spora 
     Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetative, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.
Ganggang hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat, kira – kira 250 mikrometer permenit. Ganggang hijau biru tidak berflagela.

c. Peranan ganggang hijau biru dalam kehidupan
      Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternative, misalnya Spirulina sp.



  

 
Beberapa spesies ganggang hijau – biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi) nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae.





Protista mirip hewan

Protozoa (protista mirip hewan)


1. Ciri – ciri umum protozoa

     Ukuran protozoa bervariasi , yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang mencapai 6 mm,meskipun jarang.
     Diperairan protozoa merupakan penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organism mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni.jika keadaan lngkungan kurang mneguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas.

   a) Struktur tubuh  

          Organel – organel untuk melakukan kegiatan hidup antara lain, membrane plasma, sitoplasma dan mitokondria. Beberapa jenis protozoa memiliki inti lebih dari satu.


    b) Alat gerak

     Alat gerak berupa bulu cambuk (flagella), bulu getar (silia) dan kaki semu (pseudopodia).


c) Reproduksi

    Reproduksi aseksual (Vegetatif ) pada kebanyakan protozoa adalah dengan membelah diri. Namun adapula jenis protozoa yang bereproduksi secara konjugasi yaitu perpaduan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.

2. Klasifikasi

Dibagi menjadi lima kelas:

'
A. Rhizopoda atau Sarcodina;

     Alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopodium. Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah amuba. Ciri amoeba adalah bentuknya selalu berubah – ubah dan berhabitat di air tawar . Ukuran tubuh amuba sangat besar untuk ukuran protozoa, yaitu berkisar 200 – 300 mikron.

'A.1.  Amuba

   1. Struktur tubuh amuba
sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuolamakanan.

a) Membrane sel atau membrane plasma
    Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan.

b) Inti sel (nucleus)
    Berfungsi mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.

c) Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)
    Berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis disekitarnya.

d) Rongga makanan (vakuola makanan )
   Berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga berdenyut.
2. Tempat hidup dan habitat
    Berdasarkan tempat hidupnya amuba dibedakan menjadi:
a. Ektoamuba
Hidup diluar tubuh organisme lain (hidup bebas). Misalnya: Amuba Proteus; amuba raksasa Chaos carolinense (dapat mencapai ukuran 100 mikron).
b. Entamuba
Hidup didalam tubuh organisme, misalnya manusia,: contoh entamuba antara lain sebagai berikut:
    - Entamuba histolytica, hidup didalam usu halus manusia , bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut disentriamuba.
    - Entamuba coli, hido didalam kolon (usu besar manusia). Amuba ini tidak bersifar parasit , tetapi kadang – kadang dapat menyebabkan buang air besar terus menerus.
    - Entamuba gingivalis, hido dalam rongga mulut dan menguraikan sisa – sisa makanan , sehingga merusakn gigi dan gusi.
Contoh rizopoda lainnya adalah sebagai berikut :
1. Arcella
Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar.
2. Difflugia
Rsngka luar difflugia dapat menyebabkan butir – butir pasir halus dan benda lain dapat melekat.
3. For aminifera
Memiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat)semua anggota for aminifera hidup di air laut. Diantara foraminifera yang terkenal adalah genus globigerina. Lapisan foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
4. Radiolarian
Merupakan organism laut bertubuh bulat hamper seperti bola dan memiliki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut lumpur radiolarian yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genus radiolarian adalah Achantometron dan Collosphaera.


A.2. Flagellata atau Mestigospora

      Alat geraknya berupa bulu cambuk atau flagella.
Sebagian besar hidup bebeas dan adapula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan , atau saprofit pada organism mati. Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.

1) Fitoflagellata
           Adalah flagellate yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromotafora. Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan oirganisme yang sudah mati(saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella.

a. Struktur tubuh
   Tubuhnya diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.

b. Reproduksi
   Cara reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri.

c. Klasifikasi
  Dibagi menjadi 3 kelas:
1. Euglenoida

   Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel.
Euglena viridis memiliki ciri – cirri:
- Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron
- Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk
- Hewan ini memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang fungsinya untuk membedakan gelap dan terang
- Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosinrtesis
- Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna

2. Dinoflagellata
Contoh dinoflagellata antara lain noctiluca miliaris, cretium, dan gymnodinium.
Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri – ciri:
- Memiliki satu flagella, satu panjang dan satu pendek
- Dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu
- Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.

3. Volvocida

- Bentuk tubuh hewan ini pada umumnya bulat, contoh volvocida antara lain adalah volvox globator,
Ciri – ciri volvox antara lain sebagai berikut:
- Koloninya terdiri dari ribuan hewan berselsatu yang masing – masing memiliki dua flagella,
- Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.

2) Zooflgellata
     Adalah flagellate yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan.
Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit.

a) Struktur tubuh
    Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.

b) Reproduksi
   Secara seksual dengan membelah biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui.
Contohnya adalah:
1. Trypanosoma
Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjangseperti daun, merupakan parasit dalam darahvertebrata, dan tidak membentuk kista.
Jenis – jenis Trypanosoma antaralain adalah:
a) Trypanosome lewisi;, hidup pada tikus,hospes perantaranya adalah kutu tikus.
b) Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse.
c) Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia.
d) Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil)


 

2. Leishmania
Merupakan penyebab penyakit pada sel – sel endothelium pembuluh darah.
Jenis – jenis Leishmania adalah:
a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat dimesir , sekitar laut tengah , dan india.
b. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut oenykit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Aerika selatan.
c. Leishmania brasiliensis, juga oenyebab oenyakit kulit dimeksiko dan amerika tengah selatan.

3. Ciliata
    Alat geraknya berupa rambut getar (silia), sebagian besar ciliate berukuran mikroskopis, tetapi spesies yang terbesar berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.



1. Struktur Tubuh
a) Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitive, simetrinya radial.
b) Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat.
c) Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic.
d) Ciliate mempunyai dua tipe inti sel (nucleus), yaitu makro nucleus dan mikro nucleus.
e) Ciliate tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi.
2. Nutrisi dan cara makan
    Cilliata memiliki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan primitive, mulut terleltak di ujung ionterior tetapi pada kebanyakan cilliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior.
    Terdapat dua macam mulut pada cilliata, yaitu berupa:
a. Mulut membrane berombak / membrane yang bergerak; merupakan cilliata uyang menyatu dalam barisan panjang.
b. Membrane yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan.
   Fungsi cilliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota cilliata yanhg terkenal misalnya paramecium.

A.3. Paramecium

1. Struktur tubuh
    Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan bagian belakang meruncing hingga bentuknya seperti sandal atau sepatu.


2. Sistem – sistem organel pada paramecium.
    Sistem organel yang mendukung kehidupan paramecium adalah:gambar 6.2. hal 93,
Contoh cilliata lainnya antara lain sebagai berikut:
1. Centor; bentuknya seperrti trompet dan menetap disuatu tempat.
2. Didinium; merupakan predator pada ekosistem oerairan yaitu pemangsa paramecium.
3. Vortisella; bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi sillia disekitar mulutnya.
4. Styllonichia; bentuknya seperti siput, sillianya berkelompok.
5. Ballanthidium colli; habitatnya pada kolon atau usu besar manusia dapat menyebabkan balanthidiosis (gangguan pada perut).

A.4. Sporozoa

       Hewan ini tidak memiliki alat gerak. Merupakan golongan protista yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah – ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebagai parasit. Respirasi dan eksresi terjadi secara difusi.

1. Struktur tubuh
a. Tubuhnya berbentuk bulat panjang,
b. Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm.
c. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.

2. Reproduksi
    Reproduksi secara aseksual dengan spizogoni, yaitu pembelahan diri yang berlangsung di dalam tubuh inang tetap, dan sporogoni yaitu pembentukan spora yang terjadi pada inang sementara (hospes intermediet).
Produksi secara seksual melalui persatuan gamet (mikro gamet = gamet jantan dan makro gamet = gamet betina) yang berlangsung did dalam tubuh nyamuk.
  Contohnya adalah plasmodium.
Siklus hidup plasmodium didalam tubuh inang berhasil diungkapkan oleh Charles Laverans dan Grassy, dengan siklus sebagai beriku:
- Bila seekornyamuk anopheles menghisap darah maka dikeluarlah zat anti pembekuan darah agar darah korban tidak membeku.zat ini disebut zat anti kogualan.
- Bersamaan dengan zat anto kogualan maka keluarlah sporozoit – sporozoit dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di tubuh korban.
- Setelah tiga hari sporozoit keluar dari hati, kemudian menyerang sel – sel darah merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer.
- Sporozoit didalam sel darah merah disebut tropozoit,
- Setelah sel – sel darah merah pecah, merozoit keluar dan mencari sel – sel darah merah yang baru.kejadian ini berulang beberapa kali.
- Bersama dengan pecahnya sel – sel darah merah itu penderita merasa demam (panas dingin).
- Setelah beberapa waktu mengalami skizogomi, beberapa merozoit berubah menjadi gametositosit yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan gamet betina. Hal ini disebut gamogoni,
- Jika saat itu darah manusia ini dihiap oleh nyamuk anopheles betina, maka didalam tubuh nyamuk, gametosit akan berubah menjadi gamet jantan(mikro gamet) dan gamet betina( makro gamet), dua gamet ini kemudian melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot ini akan menjadi ookinet, bentuknya seperti cacing dan menerobos dinding usus atau perut nyamuk dan pengisap makanan dari tubuh nyamuk.
- Ookinet berubah menjadi bulat disebut oosista. Dari satu oosista menghasilkan beribu – ribu sporozoit denngan cara sporogani.gambar 6.15.
Dari tahap ini kemudian sporozoit akan sampai pada kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan lagi.  






Jenis – jenis plasmodium sebagai berikut:
1. Plasmodium falsivarum; masa sporulasinya tidak jelas antara 1 – 3 X 24 jam, penyebab penyakit malaria tropikana.
2. Plasmodium vivax; masa sporulasinya setiap 2X24 jam, penyebab penyakit malaria tertiana.
3. Plamosmodium malariae; masa sporulasinya setiap 3X24 jam , penyebab penyakit malaria kuartana,
4. Plasmodium ovale; penyebab penyakit limpa, masa sporulasinya setiap 48 jam, plasmodium ini tidak terdapat diindonesia.
Pemberantrasan malaria dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Memotong siklus hidup plasmodium, yaitu mencegah genang – genangan air atau air yang tidak megalir.
b. Memberantas vector (pembawa penyakit) yaitu dengan menggunakan predatornya.
c. Pemberantas penyakit malaria (manusia) dengan pemberian atendrin dan klorokin, para ahli yang banyak mempunyai andil dalam pemberantasan manusia yaitu:
1. Alphonso Laverans, sarjana perancis yang menemukan bahwa malaria disebabkan oleh plasmodium.
2. Sir Patric Maussens, sarjana inggris yang menemukan bahwa anopheles merupakan vector dalam penularan malaria.
3. Ronald Rose dan Bapsista Grazilli, sarjana inggris dan itali yang menemukan bahwa anopheles betina saja yang dapat menjadi perantara,

A.5. Suctoria

        Hewan ini memiliki bulu getar hanya pada tahap awalhidupnya. Oleh karena itu, sering dikelompokkan dalam kelas ciliate. Sedangkan pada saat dewasa , Suctoria bersifat sessil (melekat pada suatu tempat). Contohnya : Podophyra dan Sphenophyra hidup sebagai parasit pada Paramecium dan Stentor.